Senin, 11 April 2011

cinta... cinta... cinta...

sekalipun harus jatuh berkali-kali dan terluka disana-sini, jika itu adalah jatuh cinta saya rela untuk jatuh lagi dan lagi...





lahir dari keluarga yang cukup religius dan kolot membuat kisa cinta dalam hidup saya sangat-sangatlah sedikit. tidak boleh pacaran dan tidak ada yang mengajak saya pacaran membuat saya yang sekarang alhamdulillah sudah genap berumur 21 tahun 1 bulan lebih beberapa jam tidak punya pengalaman yang cukup mengenai dunia percintaan (bukannya saya tidak laku, tapi mungkin sampai detik ini belum ada lelaki yang merasa dirinya cukup baik untuk jadi pacar saya... gubrak!!). sebenarnya kalau lelaki yang mendekati saya sih ada, meskipun tidak banyak tentunya he.. tapi selalu saja begini kasusnya: pertama dia suka, saya tidak suka- yang seperti inilah yang sering terjadi, dan karena saya itu bocah banget (belum dewasa maksudnya), maka yang bisa saya lakukan adalah menghindar dan berharap orang yang bersangkutan bosan. cara menghindarnya juga bocah banget, mulai dari tidak menjawab telfon atau sms dengan alasan tidak liatlah, sudah tidurlah, ato tidak punya pulsalah, atau yang paling oke adalah dengan sok-sok menjadi manusia yang super sibuk dan punya segudang kegiatan yang tak menyisakan waktu sedikitpun untuk sekedar membalas sms. begitu juga kalau diajak ketemuan, saya selalu mencari-cari alasan agar bisa menghindar. (sekalian ah.. dengan ini saya mengucapkan minta maaf yang sebesar-besarnya atas ulah saya yang sangat kekanak-kanakan. maaf..) sebenarnya saya tidak ingin menghindar dan bicara dengan betina (karena saya cewek jadi tidak secara jantan, tapi masa betina sih??) tapi setiap ketemu dengan yang bersangkutan selallu saja tidak bisa. maaf... saya akan berusaha untuk menjadi lebih dewasa.

kasus yang kedua adalah saya suka dia tidak suka (hiks..), untuk kasus yang seperti ini biasanya terjadi karena tiga hal: dia tidak tau saya suka dia, dia "tadinya" suka saya dan sudah tidak suka saya lagi karena saya tolak baik dengan terang-terangan atau dengan cara saya menghindar dan akhirnya saya merasa kehilangan dan akhirnya mulai menyukai dia (ribet banget kalimatnya..~~), dan yang terakhir adalah dia sama sekali tidak kenal saya. untuk kasus 2.3 -maksudnya saya suka dia tapi dia tidk suka saya karena dia sama sekali tidak kenal saya- ini cinta saya saya persembahkan kepada: 1) kakak dude herlino- kakak, maaf saat ini cintaku padamu sudah pudar. itu karena salah kakak sendiri yang sekarang sok-sok dekat dengan aktris siapa itu, asmirandah.. jujur saya tidak merestui hubungan kakak dengan dia, tapi ya sudahlah.. karena dari awal cinta saya juga tidak begitu besar saya doakan semoga kakak bahagia. 2)om kaka -karena om sudah punya istri, saya menyerah deh. tapi akan selalu mendukungmu.. semangat kaka!! 3)oppa min ho- oppa i love you so much, and i will always love you. entah cinta-cinta saya ini termasuk cinta atau bukan saya tidak tahu, yang saya tahu adalah saya cinta banget, suka sekali sama oppa min ho, setiap melihat fotonya dan melihat senyumnya, (oh Tuhaaaan...) saat itu juga saya sadar bahwa saya menjadi semakin suka dan semakin cinta(hahaha, gila..). oppa, kalau na'im bisa pasti na'im bakalan mengejar oppa sampai korea sana. do'ain naim ya supaya bisa sampai sana dan kita ketemu entah apapun caranya.. amin...
selanjutnya untuk yang ke 4), 5) dan seterusnya sebenarnya masih ada, tapi kayaknya saya gag terlalu suka banget deh... hanya sekedar ngefans.

sampailah pada kasus yang ketiga dan yang terakhir, saya suka dan dia juga suka saya. seharusnya dalam kasus ini karena sama-sama suka harusnya happy ending dong. tapi sayangnya bukan seperti itulah yang terjadi pada saya (nasib.. nasib.. hiks). meskipun dia tahu bahwa saya sangat-sangatlah suka dia -rasa suka yang berbeda dengan rasa suka saya terhadap oppa min ho dan dia tahu itu, rasa suka yang saya yakini sebagai "cinta" dan mungkin dia juga meyakininya-, dan dia juga tahu bahwa saya tahu bahwa dihatinya hanya ada satu wanita dan itu saya. bukannya saya ge-er atau mengada-ada, tapi itulah yag dia katakan pada saya, dan saya tahu betul bahwa itu benar. tapi mengapa?? mengapa kami tidak memilih untuk menyatukanya dan saling membagi kebahagiaan?? mengapa kami malah saling diam dan saling menyakiti?? jawabannya tidak tahu, ya saya tidak tahu jawabannya. Tuhan.. mengapa harus cinta yang seperti yang saya rasakan, tidak cukupkah tuju tahun delapan bulan waktu yang saya habiskan bersama perasan sakit ini. "Tuhan.. satu pinta hamba.. jangan jadikan dia jodoh hamba dan buat hamba lupa padanya.. coz I hate him so much.. dan hamba sungguh-sungguh tak mau menghabiskan sisa hidup hamba dengan hidup bersamanya.. beri hamba kesabaran sampai Engkau mengirimkan jodoh buat hamba dan sekali lagi hamba mohon itu bukan dia, dan beri hamba kekuatan untuk meyakini bahwa permintaan ini -bahwa dia bukan jodoh hamba- adalah permintaan yang paling tepat. hamba mohon.. amin..." jadi sedih ya... hehe..


beginilah cerita cinta saya, membosankan mungkin. tapi beginilah hidup. life must go on.. sekalipun rasa sakit karena cinta lebih sering saya rasakan, tapi saya tak pernah menyesali semua rasa sakit itu. sekalipun rasa sakit itu terkadang sangat-sangatlah perih dan seakan saya rela mengalami kecelakaan yang amat parah hingga saya amnesia dan lupa segalanya termasuk rasa sakit itu, tapi perasaan ketika jatuh cinta juga sangat indah, dan belakangan saya sadar bahwa suatu saat nanti sakit itu pasti sembuh dan akan datang seseorang yang bisa membuat saya jatuh cinta. selain itu, saat ini mungkin saya sudah sangat terbiasa dengan rasa sakit tersebut, mungkin inilah yang dinamakan cinta yang mendewasakan. yaps.. cinta membuat kita semakin dewasa, cinta memberi warna, membuat yang merasakan menjadi suka berpuisi, menulis, berteriak, berlari secepat angin, dan apapun itu. begitu juga cinta yang saya rasakan, membuat saya bertahan tanpa bisa berpaling sekalipun tak ada hal indah yang bisa dipertahankan. cinta yang buta, cinta yang bodoh, cinta yang b*****, cinta yang membuat kesal, dan cinta yang sangat-sangat ingin saya lupakan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar