kutulis untuk seseorang yang akan berulang tahun besok, 21 Mei 2011. seseorang yang kemungkinan besar tak akan membaca catatan ini..
selamat ulang tahun, semoga di umurmu yang ke-23 ini kau dalam keadaan yang sehat dan dikelilingi dengan kebahagiaan..
do'aku tak banyak dan mungkin tak berarti untukmu, aku hanya ingin kau selalu bahagia dan bisa tumbuh menjadi lelaki dewasa yang tak lagi takut mengambil keputusan, aku ingin kau menjadi lelaki yang kuat dan berani berjuang...
maaf karena cukup segitu do'aku untukmu, dan maaf untuk kalimat-kalimat setelah ini..
aku tahu hidup ini berat, tapi hidup akan menjadi lebih berat saat kau memikirkan bahwa hidupmu berat..
aku ingin sekali tak menyalahkanmu dan keputusanmu, hanya saja keadaan kadang menjadi terasa terlalu pahit, dan aku benci dengan kenyataan dimana aku tak pernah bisa membencimu..
mungkin kisah kita bukanlah kisah yang indah untuk dikenang, dan mungkin juga ini sama sekali tak berarti apa-apa untukmu. tapi bayangan-bayangan yang kau tinggalkan itu, kenapa sering sekali muncul dengan gamblangnya, seolah-olah baru terjadi beberapa detik lalu, dan kau harus tahu bahwa aku sungguh-sungguh benci mengingatnya..
bahkan sekalipun kau tahu sedalam apa perasaanku, sekalipun kau tahu setulus apa akku menerimamu dan mengertimu, itu tak akan pernah mengubah apa-apa, coz everything was over, dan aku sedang belajar untuk melupakanmu..
karena saat ini aku sedang membulatkan tekadku untuk melupakan dan mengakhiri semuanya. tak ingin lagi memikirkan bahwa mungkin saat ini masih diriku lah satu-satunya wanita yang ada di hatimu dan sering terlintas dalam pikiranmu..
karena aku tak lagi mamikirkan bahwa kita sama-sama menderita, karena kemungkinan besar hanya akulah yang menderita, dan menurutku ini cukup.
cukup sampai disini..
sekalipun perasaanmu padaku benar-benar masih ada dan kau juga sering merindukanku sama seperti yang sering terjadi padaku, mulailah mengakhiri..
karena aku tak akan lagi memaafkanmu, karena aku sama sekali tak ingin peduli terhadap apapun yang terjadi padamu, aku tak ingin mengertimu lagi, tak ingin tahu apapun tentangmu..
saat ini aku sedang belajar untuk melupakanmu, mohon jangan hadir lagi..
sekalipun itu dalam bentuk bayangan...
jangan lagi ingin tahu keadaanku, perasaankku, kabarku, semuanya..
sekalipun kau melakukannya melalui temanmu, jangan lagi menggunakannya untuk memancingku untuk mengingatmu..
karena aku juga akan melakukan hal yang sama..
aku sering bertanya, kalau kita memang saling mencinta, kenapa kita tak bersama dan membuat kenangan-kenangan yang indah. mungkin memang kau yang kurang tepat untukmu atau sebaliknya, sehingga sedikit sekali kenangan indah yang kita punya..
jangan pernah datang sekalipun aku sedang sakit parah dan dalam sakitku aku memanggil-manggil namamu.. kamu hanya perlu menghilang, sejauh mungkin dariku..
jangan lagi menjaga hatimu untukku, bebaskan hatimu agar aku juga bisa membebaskan hatiku.. beranggapanlah bahwa kita tak akan pernah berjodoh dan mulailah mencari wanita untuk kau jadikan pendamping hidupmu.. karena aku juga akan melakukan hal yang sama.. mari kita pikirkan masa depan dan mulailah saling melupakan..
aku akan mencari jodohku, dan kau harus melakukan hal yang sama...
maaf karena menulis kalimat-kalimat menyakitkan saat kau seharusnya sedang merayakan hari yang bahagia, tapi kau pasti tahu bahwa sakitmu tak akan seberapa dibandingkan dengan sakitku...
maaf karena mungkin kalau bertemu aku tak akan menyapamu..
kalau berpapasan mungkin aku akan berpaling..
dan kalau melihatmu dari jauh mungkin aku akan bersembunyi atau mencari jalan lain..
maaf..
maaf karena lukaku harus segera disembuhkan sebalum waktuku di dunia ini benar-benar habis..
maaf karena aku akan menutup segala kesempatan untuk kita bisa bersama..
maaf karena do'aku adalah menjadikanmu orang yang tak mungkin untuk menjadi jodohku kelak..
...
maaf untuk segala perihku..
maaf untuk segala tangisku..
maaf untuk segala kekesalanku..
maaf untuk semua derita yang terjadi padaku..
untuk hati yang kumiliki, maaf karena tak bisa menjagamu dan membiarkanmu terluka segini parah..
maaf..
....
maaf, karena dibandingkan permohonan maaf untuk hatiku yang terlanjur berdarah-darah ini, permohonan maafku untukmu tidaklah seberapa..
dan maaf, karena untuk hal ini aku yakin kau mengerti..
maaf, karena hadiahku untukmu adalah mawar hitam... perihku.. dan mungkin juga perihmu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar