gemuruh langkahku terburu-buru
menyusuri jalan setapak kecilku
dendang lagu sendu mendayu
menggema..
menggetarkan hatiku..
bulan tampak di balik awan
pantulan cahaya indah sang surya
menerpa jalan dihadapanku
sebuah bidang pantul sempurna
refleksi tekstur wajah sendumu
sorot indah mata itu..
menyiram sudut-sudut jiwaku
seperti kuanta-kuanta energi sang mentari menyiangi bumi
memberi warna kehidupan di permukaannya
dan tahukah kamu..
saat frekuensi bergerak turun dalam bidang eksponensial
dan rinduku pun datang memecah jiwa
bagai bencana ultraviolet yang membakar tulang para manusia
tapi sadarkah kamu..
ketika kata terlontar dalam benakku
semua melambat..
menghantam impedansi tak hingga
berhenti..
terdiam dalam kutub negatifku
karena ku mengerti
aku belum mengenalmu..
aku berdiri terlalu jauh..
jauh dari hatimu..
jauh dari telingamu..
jauh dari hatimu..
terlalu jauh...
terlalu jauh tuk melindungimu..
*siapapun engkau yang mengirim puisi ini untukku, tak peduli maksudmu apa..
aku cuma mu bilang, terimakasih...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar